Senin, 21 Juli 2008

bayi mammoth

MOSKWA ,SIBERIA, JUMAT - Masih ingat sekuel film Ice Age? Mungkin peristiwa runtuhnya dinding es seperti diceritakan dalam film kartun fiksi tersebut benar-benar menimpa anak mammoth yang ditemukan di Siberia ini.

Bayi Mammoth berusia 10.000 tahun di siberia

Jasad seekor bayi mamooth berusia 10 ribu tahun tersimpan dalam keadaan utuh di lapisan es di bawah tanah wilayah Siberia. makhluk purba yang mirip gajah tapi berambut tersebut mungkin masih menyisakan DNA yang baik untuk mengungkap sejarah dan membantu para peneliti mempelajari lingkungan dan iklim di masa lalu.

Anak mammoth berwarna abu-abu kecoklatan baru tumbuh seukuran anjing dengan panjang tubuh 1,3 meteran, tinggi 85 centimeter, dan berat 50 kilogram. Belalai dan matanya masih utuh namun hanya tinggal beberapa lembar rambutnya yang menempel di tubuhnya. Sedangkan ekor dan telinganya telah hilang mungkin karena digigit musuhnya. Ia ditemukan seorang penggembala rusa Yuri Khudi dan istrinya di wilayah Yamal-Nenets pada bulan Mei.

Penemunya semula mengira jasad mammoth itu sebagai bangkai rusa yang tubuhnya menyembul dari lapisan es yang meleleh. Begitu menetahui bahwa jasad tersebut berupa anak mammoth ia segera malaporkan ke para peneliti yang kemudian membawanya ke ibukota Salekhard untuk dijaga di dalam kotak pendingin khusus. Spesimen mammoth betina berusia sekitar enam bulan itu diberi nama Lyuba.

"Mammoth adalah hewan yang jika Anda mengamatinya, Anda akan melihat bahwa ada periode sejarah yang dilaminya, waktu yang panjang saat terjadi perubahan iklim," ujar Alexei Tikhonov, deputi direktur Institut Zoologi Akademi Sains Russia. Artinya, dengan mempelajari mammoth, para peneliti bisa juga mempelajari perubahan iklim purba.

Spesimen mammoth yang masih utuh ini mungkin menyimpan materi genetik yang dapat mengungkap asal-usul kehidupannya. Bahkan kulitnya yang masih tertutup rapat mungkin melindungi organ tubuhnya tetap terjaga di tempatnya dan bebas dari serangan mikroba.

Meski memungkinkan, Tikhonov menolak asumsi bahwa pihaknya akan mencoba melakukan klonina dari materi genetik tersebut untuk menghidupkannya kembali. Menurutnya kloning hanya dapat dilakukan jika sel-sel tetap dalam kondisi utuh sedangkan pembekuan dalam waktu lama mungkin menyebabkan sel-sel rusak.

Spesimen mammoth tersebut akan segera dibawa ke Museum Zoologi di St Petersburg, Russia sebelum diangkut ke UNiversitas Jikei Jepang untuk diteliti lebih lanjut. Di Jepang akan dilakukan pemindaian tiga dimensi terhadap tubuh mamooth sebelum dikirim kembali ke St Petersburg untuk diotopsi.

Para ilmuwan selama ini meyakini bahwa mamooth hidup antara 4,8 juta tahun hingga 4000 tahun lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim dan perburuan yang dilakukan manusia merupakan alasan utama penyebab kepunahannya.

Jasad anak mammoth dalam kondisi utuh sebelumnya juga pernah ditemukan di Magadan, wilayah ujung timur Russia pada tahun 1977 dan diberi nama Dima. Kini Dima dan Lyuba menjadi bukti terbaik untuk mempelajari zaman es.

Tidak ada komentar: