Selasa, 22 Juli 2008

burung purba terbang dgn 4 sayap

Burung Purba Terbang dengan Empat Sayap


JAKARTA, SABTU--Bagi burung purba yang hidup di zaman dinosaurus, terbang dengan empat sayap mungkin lebih baik dari dua sayap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung paling primitif, yang diketahui dari fosilnya, mengembangkan bulu-bulu yang panjang di lengan maupun kakinya .

Penelitian ini dilakukan pada fosil Archaepteryx yang ditemukan di Jerman pada tahun 1877 dan tersimpan di Museum of Natural History Berlin. Bulu kaki burung tersebut memiliki struktur aerodinamis yang sepertinya berperan untuk mengangkat tubuhnya saat terbang.

Karakteristik yang unik seperti itu dilaporkan Nick Longrich dari Universitas Calgary Kanada dalam jurnal Paleobiology setelah meneliti kembali fosil tersebut. Ia katakan temuan ini merupakan bukti kuat bahwa burung satu keturunan dengan hewan pohon yang dapat meluncur dan melayang di udara, misalnya tupai terbang.

Temuan ini juga mendukung teori bahwa burung berasal dari hewan purba yang dulunya tinggal di pohon. Seiring berjalannya waktu, hewan tersebut mengembangkan kemampuan untuk meluncur saat turun hingga mampu mengendalikan sendiri gerakan tubuhnya saat melayang di udara.

Fosil Archeopteryx yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu pertama kali ditemukan pada 1861. Sampai sekarang, ada delapan spesimen yang telah ditemukan.

Burung dengan bulu-bulu panjang di sekitar kaki tidaklah biasa. Para peneliti sebelumnya menduga bahwa bulu-bulu yang berkembang di kakinya hanyalah hiasan saja dan bukannya alat bantu terbang.

Beberapa peneliti sebenarnya juga mengajukan hipotesis bahwa bulu kaki yang panjang membantu burung purba terbang. Namun, perdebatan mengenai hal tersebut mulai berkurang sejak bukti-bukti fosil yang ada rusak. Beberapa fosil bulu diambil dari tempatnya saat para peneliti mempelajari struktur tulang kaki dan tulang panggul.

Dari China

Namun, pendapat tersebut mulai berubah saat ditemukan beberapa fosil Microraptor gui di China pada tahun 2002. Fosil menunjukkan bahwa burung purba tersebut menggunakan bulu kaki dan ekor berbulu yang panjang untuk meluncur dari pohon ke pohon.

"Setiap orang tahu bahwa burung terbang dengan dua sayap sehingga saya pun tidak pernah berpikir kalau burung purba terbang dengan empat sayap sebelumnya," kata Longrich. Tapi, lanjut Longrich, pendapatnya berubah sejak ditemukan fosil burung di China.

Tidak ada komentar: